Mengenal Vaksin Sinovac dan Perkembangannya

Vaksin Sinovac

Mengenal Vaksin Sinovac dan Perkembangannya – Indonesia menjadi salah satu yang dijadikan tempat uji coba vaksin virus Corona atau Covid-19. Sinovac Biotech merupakan perusahaan asal China yang berhasil menemukan ramuan untuk melawan virus jahat yang juga berasal dari China. Perusahaan ini adalah satu dari empat perusahaan yang bergerak dalam perlombaan pengembangan vaksin untuk memerangi pandemi yang sudah sekitar satu tahun menyerang dunia ini.

Antivirus ini datang di Indonesia pada bulan juli 2020 lalu. Antivirus ini diklaim memiliki efektifitas mencapai 93%. Lebih unggul dari vaksin yang dikembangkan sebelumnya yang konon efektifitasnya mencapai 90%. Lalu apa itu sinovac dan bagaimana proses pengembangannya?

Mengenal Vaksin Sinovac

Sinovac sendiri merupakan nama dari perusahaan yang mengembangkan vaksin ini. Lebih lengkapnya bernama Sinovac Biotech Ltd, yang berpusat di Beijing, Tiongkok. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1999 yang bergerak pada bidang Biofarmasi dan terfokus pada berbagai riset, pengembangan, pembuatan dan komersialisasi vaksin untuk mencegah penyakit menular manusia.

Pada bulan april 2020, ia fokus mengembangkan vaksin untuk virus Covid-19. Pemerintah Tiongkok menyetujui pengujian klinis terhadap calon antivirus dari wabah yang menyerang hampir setahun ini.

Vaksin Sinovac dibuat dengan platform atau metode virus yang telah di deaktifasi (dijinakkan). Metode ini bekerja dengan mematikan virus lalu partikelnya dipakai untuk membangun imun tubuh. Sehingga tubuh bisa mengenali virus dengan nama lain SARS-COV-2 ini tanpa resiko infeksi dari virus tersebut. Sinovac diberikan dalam dua dosis, yang berarti perlu dilakukan dua kali tahap penyuntikan.

Perkembangan Uji Klinis dan Perijinan Vaksin Sinovac

Sejak datangnya antivirus ini di Indonesia yang menggandeng PT. Kimia Farma, maka langsung dilakukan pengujian klinis. Fakultas Kesehatan dari Universitas Padjadjaran, Bandung, ditunjuk untuk melakukan uji klinis tersebut. Pengujian telah berjalan sejak April 2020.

Baca Juga :  Cara Memperlancar Sistem Peredaran Darah

Hingga saat ini pengujiannya telah memasuki tahap ke tiga. Dengan melibatkan lebih dari 1600 relawan. Pada pengujian pertama, vaksin disuntikkan kepada 1620 relawan. Sedangkan pada pengujian tahap kedua meliatkan 1603 relawan yang telah disuntik pada tahap pertama. Berdasarkan analisa, selama penguujian tahap pertama dan kedua, hasil yang didapat cukup positif. Walaupun tim peneliti belum berani mengeluarkan fatwa akan keefektifan dari Sinovac Ini.

Pada pengujian tahap ketiga ini membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 6 bulan kedepan. Hal ini untuk melihat efek samping yang mungkin terjadi dan juga memantau perkembangan dari relawan. Meskipun demikian, para relawan belum ada yang mengalami efek samping, dan lebih cenderung menampakkan efek baik.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih tetap memantau jalannya pengujian. Mereka mengklaim butuh waktu setidaknya 30 hari sejak vaksin kedua disuntikkan. Berdasarkan sample darah, dan analisa lainnya, BPOM mengatakan bahwa masih terpantau aman.

Selain itu, BPOM juga tengah mengumpulkan data khasiat, dan data lainnya untuk dapat menerbitkan izin pengunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). Meski mutu dari vaksin ini cenderung aman dan baik.

Belum diketahui pasti kapan vaksin Sinovac ini didistribusikan ke daerah-daerah dan dilakukan penyuntikan. Hanya saja vaksinasi dikabarkan akan dilakukan dipertengahan tahun 2021 mendatang. Dan presiden Joko Widodo yang mengatakan akan menjadi orang yang disuntik untuk pertama kalinya pasca perilisan ke publik.

Semoga dengan adanya antivirus ini bisa memberikan dampak baik bagi kehidupan kita. Serta dapat mengembalikan situasi seperti sedia kala. Juga mampu memperbaiki apapun yang sempat merosot karena dampak pandemi seperti pada bidang ekonomi dan kegiatan belajar mengajar.